Bedah Mulut

Banyak orang merasa takut saat mendengar tentang bedah mulut, padahal sebenarnya prosedur ini bisa dilakukan dengan nyaman, aman, dan hasilnya pun sangat memuaskan. Perawatan melalui bedah mulut dirancang untuk menangani, merawat, dan meringankan berbagai kondisi serta masalah gigi dan mulut. Bagi banyak pasien, hasilnya bahkan bisa berdampak besar dalam hidup mereka.

Bedah Mulut
Banyak orang merasa takut saat mendengar tentang bedah mulut, padahal sebenarnya prosedur ini bisa dilakukan dengan nyaman, aman, dan hasilnya pun sangat memuaskan. Perawatan melalui bedah mulut dirancang untuk menangani, merawat, dan meringankan berbagai kondisi serta masalah gigi dan mulut. Bagi banyak pasien, hasilnya bahkan bisa berdampak besar dalam hidup mereka.

Apa itu Bedah Mulut?

Bedah mulut, atau dikenal juga sebagai Bedah Maksilofasial, adalah cabang kedokteran gigi yang berfokus pada perawatan penyakit, cedera, dan kelainan pada area kepala, leher, wajah, rahang, serta jaringan keras dan lunak di dalam rongga mulut. Kadang-kadang, prosedur ini memerlukan kolaborasi dengan cabang kedokteran gigi lainnya seperti Ortodontik dan Prostodontik untuk memberikan hasil perawatan yang menyeluruh dan optimal bagi pasien.

Jenis Bedah Mulut yang Umum

Pencabutan Gigi Bungsu

Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga (gigi terakhir) yang berada di bagian paling belakang mulut, biasanya tumbuh di usia 17 hingga 21 tahun. Kebanyakan orang memiliki empat gigi bungsu, dua di atas dan dua di bawah. Bertentangan dengan namanya, gigi bungsu saat tumbuh justru bisa menimbulkan masalah. Gigi ini bisa terjebak di bawah gusi (impaksi) atau tumbuh miring, sehingga menimbulkan berbagai keluhan seperti rasa sakit, sisa makanan yang terselip, gigi menjadi berjejal, gusi bengkak, hingga gigi berlubang (bahkan bisa merusak gigi di sebelahnya). Infeksi berulang di area gigi bungsu juga bisa menyebabkan komplikasi, terutama seiring bertambahnya usia, sehingga sering kali disarankan untuk dicabut atau, bila sulit, dioperasi.

Bagi yang takut dengan tindakan bedah, jangan khawatir — di Tooth Art Dental Centre, pasien bisa memilih menjalani bedah mulut dengan sedasi anestesi untuk kenyamanan dan mengurangi rasa cemas selama prosedur.

Biopsi Mulut & Pengangkatan Kista

Biopsi mulut adalah prosedur bedah untuk mengambil sampel jaringan dari rongga mulut pasien guna diuji di laboratorium. Biasanya dilakukan saat ditemukan jaringan abnormal, seperti kista di dalam mulut.

Kista gigi adalah kantong berisi cairan yang berada di gusi atau tulang rahang. Umumnya kista ini tidak terdeteksi tanpa pemeriksaan rontgen menyeluruh, misalnya saat pemeriksaan rutin atau konsultasi pemasangan behel dan clear aligner. Salah satu jenis kista yang umum ditemui adalah dentigerous cyst, yang biasanya kecil, tumbuh perlahan, dan bersifat jinak (tidak ganas). Namun, bila dibiarkan, bisa menyebabkan infeksi, bengkak, gigi ngilu, atau pergeseran posisi gigi.

Prosedur pengangkatan kista bisa dilakukan dengan nyaman menggunakan anestesi lokal. Dengan perawatan dan obat yang tepat, pemulihan pasien bisa berlangsung cepat.

Implan Gigi

Implan gigi adalah sejenis penyangga buatan berbentuk sekrup, terbuat dari titanium, yang dipasang di tulang rahang untuk menggantikan akar gigi yang hilang. Penelitian menunjukkan bahwa bahan titanium mampu menyatu dengan tulang dan memberikan penyangga jangka panjang bagi gigi pengganti.

Setelah implan berhasil menyatu dengan tulang, mahkota gigi (crown) yang terbuat dari logam, keramik, zirconia, atau emas dengan warna menyerupai gigi asli akan dipasang di atas implan, menyatu secara alami dengan gigi lainnya.

Dalam sepuluh tahun terakhir, implan gigi menjadi pilihan populer di kalangan pasien. Tidak seperti gigi tiruan lepasan, implan bersifat permanen, awet, perawatannya mudah, tampak alami, berfungsi seperti gigi asli, dan yang terpenting — mencegah penyusutan tulang rahang.

Sinus Lift & Bone Graft

Bone graft adalah prosedur bedah untuk menambahkan tulang (baik dari tubuh pasien sendiri maupun bahan sintetis) ke rahang yang kekurangan tulang sehat guna menopang implan gigi. Sinus lift adalah prosedur serupa dengan bone graft, namun dilakukan di area atas (rahang atas), tepat di atas gusi bagian belakang yang menempel ke tulang rahang atas.

Alasan umum pasien membutuhkan bone graft atau sinus lift adalah karena penyusutan tulang rahang dan jaringan gusi akibat kehilangan gigi. Saat gigi tanggal, tulang di bawahnya kehilangan fungsi penopang dan stimulasi alami, sehingga mulai menyusut (resorpsi). Penyebab lain mencakup penyakit gusi, cedera wajah, trauma, atau kelainan bawaan sejak lahir.